Kesalahan Umum Organisasi Saat Bikin Website dan Cara Menghindarinya

Punya website untuk organisasi itu penting—bukan cuma sebagai etalase kegiatan, tapi juga sebagai alat komunikasi, transparansi, dan bahkan penggalangan dana. Tapi sayangnya, masih banyak website organisasi yang kurang optimal. Beberapa tampak menarik tapi membingungkan, sebagian lagi informatif tapi terasa ketinggalan zaman.

Berikut ini adalah lima kesalahan umum yang sering terjadi saat organisasi membuat website, lengkap dengan cara praktis untuk menghindarinya.

1. Tampilan Terlalu Berat dan Lambat

Banyak organisasi ingin membuat website yang terlihat “keren”, tapi malah kebablasan. Gambar ukuran besar, animasi, dan elemen visual berlebihan membuat halaman jadi berat dan lambat dimuat. Akibatnya, pengunjung malas menunggu dan akhirnya meninggalkan situs sebelum sempat mengenal organisasi lebih jauh.

Untuk menghindari hal ini, desain website sebaiknya dibuat ringan dan efisien. Gambar dan video harus dioptimalkan agar tetap tajam tapi tidak membebani loading. Gunakan layout yang sederhana dan bersih, cukup fokus pada konten dan ajakan keterlibatan. Tools seperti Google PageSpeed Insights bisa membantu mengecek performa situs secara rutin.

2. Tidak Mobile-Friendly

Mayoritas orang saat ini mengakses internet lewat smartphone. Sayangnya, masih banyak website organisasi yang tidak responsif—tampilan berantakan di layar kecil, font susah dibaca, tombol sulit diklik. Ini bukan cuma bikin frustrasi pengunjung, tapi juga bisa menurunkan kepercayaan terhadap profesionalisme organisasi.

Solusinya adalah menggunakan desain responsif yang otomatis menyesuaikan tampilan di berbagai ukuran layar. Font harus cukup besar dan mudah dibaca, tombol cukup besar untuk disentuh, dan navigasi harus tetap jelas di versi mobile.

3. Informasi Donasi Tidak Terlihat

Tujuan dari banyak website organisasi adalah mengajak publik untuk terlibat—baik jadi relawan, menyebarkan informasi, atau berdonasi. Tapi anehnya, banyak website yang menyembunyikan info donasi entah di pojok mana. Ini membuat calon donatur bingung dan akhirnya batal memberi.

Untuk itu, info donasi harus mudah ditemukan. Tombol atau link “Donasi” idealnya ada di menu utama, berwarna mencolok tapi tetap harmonis dengan desain. Halaman khusus donasi juga perlu disediakan, lengkap dengan informasi transparan soal penggunaan dana, metode pembayaran, dan kisah dampak nyata dari donasi yang masuk.

4. Website Tidak Pernah Di-update

Website organisasi yang tidak pernah diperbarui memberi kesan bahwa organisasi sudah tidak aktif. Padahal, bisa jadi kegiatannya tetap berjalan—tapi karena tidak terdokumentasi, orang di luar nggak tahu.

Supaya website tetap terasa hidup, usahakan update rutin, meskipun hanya dengan menambahkan berita kegiatan, galeri foto, atau cerita singkat. Tidak perlu panjang-panjang, yang penting konsisten. Update ini juga bisa membantu menjaga semangat internal tim sekaligus memperlihatkan transparansi ke publik.

5. Tidak Dioptimalkan untuk Mesin Pencari (SEO)

Banyak organisasi merasa cukup hanya dengan punya website. Tapi kalau website tidak muncul di hasil pencarian Google, potensi jangkauan publik akan sangat terbatas. Tanpa optimasi SEO, website seperti brosur yang dikunci di laci.

Cara menghindarinya adalah dengan membuat konten yang relevan dan mudah ditemukan mesin pencari: gunakan kata kunci yang sesuai, struktur heading yang rapi, dan meta description yang informatif. Tambahkan alt text pada gambar dan pastikan kecepatan serta keamanan situs juga optimal—semua ini ikut memengaruhi SEO.

Butuh Website Organisasi yang Lebih Efektif?

Kami memahami bahwa membuat dan mengelola website bukan hal mudah, terutama bagi organisasi yang fokus utamanya ada di lapangan. Itulah kenapa kami hadir untuk membantu—dari perencanaan, desain, penulisan konten, sampai optimasi SEO dan sistem pendaftaran program yang siap pakai.

Dengan pengalaman membuat website untuk organisasi sosial dan komunitas, kami tahu kebutuhan khas yang sering luput di layanan web komersial biasa. Hasilnya? Website yang cepat, mobile-friendly, informatif, dan siap menjangkau lebih banyak pendukung.

Ingin ngobrol lebih lanjut? Kami siap bantu. Hubungi kami disini atau jadwalkan online meeting bersama tim  kami disini.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *